SALING MENGINGATKAN
Assalamu'alaikum
Warahmatullahi wa barakatuh. Al-Hamdulillahi Rabbil Alamin wassalatu
wassalamu ala asyrafil anbiya' mal mursalin wa ala alihi wa sahbihi ajma'in,
amma bakdu.
Kepada ustadz dan ustadzah yang saya hormati, dan kepada rekan-rekanku
yang saya cintai. Pertama-tama, marilah kita bersyukur kepada Allah atas
segala karunia dan nikmat-Nya. Kedua, Shalawat dan salam semoga
terlimpahkan kepada Rasulullah SAW, keluarga, Sahabat dan umatnya. Dalam
kesempatan ini, saya akan menyampaikan pidato yang berjudul "Saling mengingatkan" atau yang
dalam surat al-Ashr dikenal dengan istilah "wa tawa shaubil Haq
wa tawa shaubis shabr"
وَالْعَصْرِ
(1) إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (2) إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
"Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang
beriman, beramal saleh, dan mereka yang saling mengingatkan tentang kebenaran
dan saling mengingatkan tentang kesabaran."
Hadirin
dan hadirat rahimahullah, Manusia diciptakan Allah sebagai mahluk sosial dan
ditugaskan sebagai khalifah di muka bumi . Karena itu, secara naluriah, setiap
manusia mempunyai kecenderungan untuk
hidup bermasyarakat. Bahkan, untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, seorang manusia
senantiasa bergantung pada manusia yang lain.
Agar
terjalin hubungan yang harmonis, setiap individu harus menghargai peran dan
fungsi masing-masing, beriman dan beramal shalih dan taat pada nilai-nilai hukum yang berlaku.
Apabila terjadi kesalahan dan penyimpangan di masyarakat, maka kita harus
berani meluruskannya.
Setiap
manusia tidak akan terlepas dari kesalahan yang disengaja maupun yang tidak.
Karena itu, di antara kita harus saling
mengingatkan dan saling nasehat- menasihati agar tidak merugi, baik di dunia
maupun di akhirat nanti.
Surat
al-Ashr di atas menegaskan bahwa
saling mengingatkan adalah upaya dakwah yang menjadi kewajiban setiap individu dalam
kehidupan bermasyarakat. Apabila manusia tidak saling menasihati tentang kebenaran
dan kesabaran, baik mengenai urusan duniawi maupun ukhrawi, manusia akan
mengalami kerugian.
Untuk
itu, marilah kawanku semua, hendaknya di antara kita saling mengingatkan dan
nasehat-menasihati agar terjaga dari kesalahan dan menjadikan kita tidak merugi.
Demikian,
kurang lebihnya mohon maaf lahir dan batin, semoga apa yang saya sampaikan
dapat bermanfaat. Billahit taufiq wal hidayah. Wassalamu'alaikum
Warahmatullahi wabarakatuh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar